Tenun

Posted on Updated on

tenun songket, tenun baron, tenun songket bungo tanjung, tenun ikat, tenun rangrang, tenun indonesia, tenun pahang, tenun ikat bali, tenun ikat ntt, tenun ntt, Jual Tenun, Grosir Kain Tenun, Kain Tenun Ikat, Kain Tenun Troso, Kain Tenun Bali, Kain Tenun Jepara, Jual Kain Tenun, Kain Tenun Rangrang, Harga Kain Tenun Troso Jepara, Tenun Ikat Troso, Tenun Rangrang, Tenun Ikat, Tenun Jepara, Tenun Troso, Tenun Endek, Tenun Indonesia, Tenun Murah

Mau tau warna tenun ikat troso yang cocok untuk pakaian kita?? Yuk intip tipsnya…………

Memilih Tenun Ikat TrosoKita harus jeli memilih warna kain tenun ikat troso yang sesuai untuk dijadikan model pakaian kita. Misalnya memilih baju kebaya. Memilih pakaian sesuai gaya dan kepribadian, sangat menunjang penampilan. Memilih pakaian juga menyangkut urusan warna dan motif pakaian. Malah untuk sebagian orang, pemilihan warna, masalah sensitif. Ada kesan warna-warna tertentu dihindari. Seperti baju kebaya mana yang cocok warnanya atau dianggap bukan pilihan yang tepat untuk pria. Merah atau orange pun masih dihindari sebagian wanita. “Biasanya remaja dan orang dewasa selalu mengikuti tren pakaian”.

Mereka yang memakai dengan warna yang benar akan memperlihatkan:
– Warna kulit lebih kinclong dan cerah.
– Mata terlihat lebih besar dan mempesona.
– Rambut terlihat lebih bercahaya.

Sebaliknya, kesalahan memilih warna pakaian menyebabkan beberapa hal:
– Menyebabkan kulit terlihat kusam dan dekil.
– Bayangannya membuat kesan yang salah lewat bayangan mata.
– Bayangannya menyebabkan kesan yang salah tentang besarnya pipi Anda.
– Membuat warna gigi Anda jadi terlihat lebih kuning.

Warna apa yang seharusnya kita pakai ?
Mempelajari warna pakaian yang cocok dan sebaiknya dipakai membuat ruang kreativitas Anda untuk berpakaian semakin terbuka luas. Di kemudian hari, Anda juga akan lebih cepat dalam memadupadankan pakaian yang Anda pakai dengan berbagai elemen aksesori pakaian, misalnya saputangan, syal, sepatu, dll. Sebenarnya, tiap orang sah-sah saja memakai warna apa pun, tapi sekali lagi warna kulit harus dijadikan pertimbangan tersendiri.

Bagaimana cara menemukan warna yang baik ?
Warna, sesuatu yang bersifat pribadi. Untuk itu, Anda dianjurkan memilih warna pakaian yang Anda pilih dalam zona nyaman. Datanglah ke toko pakaian dengan teman atau kerabat. Mintalah komentar mereka. Biasanya, orang terdekat adalah komentator yang adil dan jujur. Kalaupun Anda ingin itu sebagai sesuatu yang lebih bersifat privasi, Anda bisa menggunakan kamera digital sebagai alat evaluasi penampilan. Apa pun warna kulit Anda, sebaiknya dalam memilih pakaian jangan menunggu analisis tentang warna apa yang cocok selesai dilakukan. Selanjutnya tinggal ke toko/tempat jual kebaya, baju tenun dsb untuk mendapatkannya. Jalani apa yang Anda suka dan nyaman terlebih dahulu.

Panduan memilih warna kain tenun untuk pakaian berdasarkan warna kulit :

Warna Kulit Gelap
Lebih baik memilih warna-warna yang justru kontras dengan warna kulit Anda. Adapun warna yang terbaik untuk jenis kulit gelap adalah warna cerah yang antara lain : putih, pink, khaki, abu-abu, baby blue, hindari warna seperti cokelat gelap, hitam, magenta, turquoise, hijau daun.

Warna Kulit Agak Kecoklatan / Sawo Matang
Untuk Anda yang berkulit agak kecoklatan perpaduan warna terang dan gelap akan bagus untuk kulit Anda dan akan terlihat menyerlah. Adapun warna yang dapat Anda pilih, hitam, pink, burgundy, beige, navy, tapi hindari warna olive, merah, dan cokelat gelap.

Warna Kulit Putih
Untuk Anda yang memiliki warna kulit lebih terang, bisa memilih warna yang lembut dan pastel. Warna yang cocok akan membuat Anda terlihat elegan dan lebih rileks. Adapun warna yang cocok, off-white, cokelat, biru, beige, bold blue. Satu kunci yang harus Anda perhatikan warna yang Anda pakai harus terang dan bersih. Sedangkan warna yang harus dihindari antara lain : purple, merah, orange, dan kuning. Anda bisa mencoba tenun dengan pilihan dimana accent menampilakan batik-batik dengan perpaduan warna- warna yang cerah sehingga bisa membuat kulit putih anda semakin cemerlang.

Itu dulu ya tips dari kami tentang memilih warna Tenun Ikat Troso yang cocok untuk dijadikan pakaian berdasarkan warna kulit kita….Terima kasih^_^

Cara Merawat Kain Tenun Troso, Tenun Ikat, Tenun Rangrang, Tenun Jepara, Tenun Baron

Posted on Updated on

Jual Tenun, Grosir Kain Tenun, Kain Tenun Ikat, Kain Tenun Troso, Kain Tenun Bali, Kain Tenun Jepara, Jual Kain Tenun, Kain Tenun Rangrang, Harga Kain Tenun Troso Jepara, Tenun Ikat Troso, Tenun Rangrang, Tenun Ikat, Tenun Jepara, Tenun Troso, Tenun Endek, Tenun Indonesia, Tenun Murah

Mau tau cara merawat kain tenun troso, tenun ikat, tenun rangrang, tenun jepara dan tenun baron agar tetep awet ??? Yuk simak penjelasannya di bawah ini…….

Kain-kain Indonesia sekarang ini sedang memasuki masa jayanya. Selain batik, kain-kain tenun juga sedang banyak digemari. Motifnya yang cantik, warna-warnanya yang indah, serta bahannya yang halus, bisa menggoda siapa saja untuk memilikinya. “Agar warna, motif, dan bentuknya tetap indah, cara perawatannya tidak bisa sembarangan. Ada cara tertentu yang harus dilakukan untuk merawat kain tenun ini.

Merawat kain tenun harus disesuaikan dengan jenis kainnya. Jika kain tenunnya terbuat dari sutera, maka sebaiknya dicuci dengan di-dry clean. Sedangkan jika terbuat dari bahan lain seperti katun, kain ini bisa dicuci sendiri dengan menggunakan tangan. “Namun, jangan menggunakan deterjen, karena bisa merusak warna asli kainnya dan luntur. Untuk mencuci kain tenun sebaiknya gunakan lerak yang biasa digunakan untuk mencuci batik.

Lerak Deterjen Alami
Lerak Deterjen Alami

Penggunaan lerak untuk mencuci kain ini bisa membuat warna kain tenun ini menjadi lebih bersinar dan tak luntur. Ketika mencuci kain tenun, sebaiknya jangan direndam karena justru bisa membuat kain rusak. “Pada dasarnya ketika menggunakan baju dari kain tenun pasti tidak akan terlalu kotor, jadi tidak perlu direndam. Tinggal dikucek sebentar dan dibilas.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan untuk merawat kain tenun adalah, kain ini tidak boleh dijemur dengan pancaran sinar matahari langsung karena akan menyebabkan warna kain menjadi belang. Selain itu, jangan lupa untuk membalik kain ketika menjemur dan menyetrikanya. Menyetrika bagian depan atau luar baju bisa menyebabkan memudarnya warna kain ini.

Ragam Tenun Nusantara Bagian 1

Posted on Updated on

Tenun Songket, Tenun Baron, Tenun Songket Bungo Tanjung, Tenun Ikat, Tenun Rangrang, Tenun Indonesia, Tenun Pahang, Tenun Ikat Bali, Tenun Ikat Ntt, Tenun Ntt, Kain Tenun Songket, Kain Tenun Ulos, Kain Tenun Lombok, Kain Tenun Bali, Kain Tenun Murah, Kain Tenun Pahang, Kain Tenun Warisan, Kain Tenun NTT, Kain Tenun Rangrang, Kain Tenun Indonesia

Selain batik, wayang, dan keris; kain tenun bisa menjadi salah satu ciri khas negeri ini dalam hal warisan budaya yang sudah cukup dikenal hingga ke negeri seberang. Bahkan dikabarkan bahwa dalam waktu dekat ini, kain tenun diharapkan dapat diakui oleh UNESCO sebagai intangible cultural heritage (warisan kebudayaan bukan benda) dari Indonesia.

Sebelum tenun lebih dikenal lagi secara meluas di dunia, alangkah lebih baiknya kita mengenal lebih dalam lagi mengenai sejarah tenun juga mengenai beragam tenun dari berbagai daerah di negeri kita tercinta ini..

Sesuai dengan kebutuhan manusia atas bahan sandang, aktivitas menenun mulai tersebar ke berbagai tempat di dunia. Penyebarannya merata, meliputi benua Eropa, Amerika, hingga ke Asia, dan akhirnya masuk ke wilayah Indonesia. Di Indonesia sendiri, tenun juga mengalami penyebaran hingga ke pelosok daerah dan hampir di semua tempat memiliki produksi tenun yang unik dan berkualitas.

Ragam Tenun Nusantara

1. Sumatera

Menurut beberapa kolektor tenun dunia asal Amerika Serikat dan Kanada, Sumatera memiliki potensi besar untuk dapat menjadi daerah tujuan wisata kain tenun dunia. Hal ini didasarkan pada kekayaan motif tenun juga sentra-sentra produksi tenun yang terdapat di pulau tersebut. Di daerah Sumatera, beberapa tenun yang terkenal antara lain adalah tenun Songket Pandai Sikek dan Silungkang dari Sumatera Barat, tenun Songket Jambi, tenun Melayu, Toba, Dairi, Simalungun, Tapsel, Pakpak dari Sumatera Utara, dan lain-lain.

Tenun Songket Jambi

Tenun dari daerah ini terkenal dengan keragaman motifnya. Motif-motif khas Jambi yang biasa digambarkan di tenun ini antara lain adalah angso duo, kembang duren, bungo intan, keluk paku, bunga melati, durian pecah, dan bunga sulur. Setiap motif tentu saja memiliki makna tersendiri. Motif durian pecah, misalnya, mempunyai makna akan kesuburan dan hasil bumi yang melimpah. Motif bunga melati merupakan lambang keindahan perempuan, sementara motif angso duo pada tenunan songket jambi merupakan lambang dari Jambi sebagai Tanah Pilih Pesako Betuah.

Tenun Pandai Sikek

Tenun di daerah Minangkabau disebut tenun Pandai Sikek atau lebih familiar lagi disebut dengan tenun songket. Orang Pandai Sikek sendiri sebenarnya tidak menyebutnya songket, melainkan hanya tenun, sebab yang dimaksud adalah benang katun dan benang mas yang ditenun dengan tangan, diatas alat yang bernama panta sehingga menjadi kain, kain balapak atau kain bacatua yang dipakai pai baralek, yaitu pada pesta perkawinan.

Motif-motif kain tenun Pandai Sikek selalu diambil dari contoh kain-kain tua yang masih tersimpan dengan baik dan sering dipakai sebagai pakaian pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup upacara adat, misalnya sebagai “tando,” dan dipajang juga pada waktu batagak rumah.

Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan perempuan-perempuan Pandai Sikek pada zaman lampau, yang namanya sebagian masih diingat oleh beberapa orang tua yang hidup sekarang.

 

2. Kalimantan

Di Kalimantan, tenun yang terkenal dan sudah banyak beredar di mancanegara antara lain adalah tenun Sambas, tenun Sintang, dan tenun Dayak Iban dari Kalimantan Barat, tenun Doyo dari Kalimatan Timur, juga tenun Pagatan dari Kalimantan Selatan. Bahkan tenun Sambas, dikabarkan sempat mendapat klaim dari Malaysia.

Tenun Doyo

tenun doyo
Gambar Tenun Doyo

Kain tenun ini terbuat dari bahan alam, yaitu daun “ulap doyo” yang bentuknya menyerupai daun pandan yang seratnya kuat sehingga bisa dijadikan benang tenun. Tenun yang merupakan hasil kerajinan tangan kaum perempuan suka Dayak Benuaq ini biasa digunakan dalam upacara-upacara adat atau digunakan juga sebagai mahar pada upacara perkawinan.Tenun Doyo memiliki warna dan motif beragam. Warna paling menonjol pada tenun ini adalah merah, hitam, dan coklat muda. Sementara motif yang sering digunakan adalah motif flora, fauna, dan alam mitologi. Bahan baku pewarna motifnya biasanya diambil dari batu lado, biji buah glinggam, daun putri malu, umbi kunyit, dan getah akar kayu oter. Salah satu ciri khas tenun doyo yang membedakannya dengan tenun ikat di daerah lain adalah adanya titik-titik hitam yang muncul pada bidang yang berwarna terang.

Tenun Sambas

Kain tenun Sambas sendiri terkenal karena mempunyai motif khas, seperti lunggi pucuk rebung, dagin serong, dagin biasa dan cual padang terbakar. Bahan bakunya adalah benang emas. Pengerjaannya tenunan Sambas membutuhkan keterampilan khusus dan ketekunan tersendiri. Kain Tenun Sambas merupakan kain kebanggaan masyarakat Kabupaten Sambas. Kain Sambas biasanya dipakai pada majelis-majelis perkawinan, musyawarah, menghadiri undangan- undangan dari orang pembesar daerah atau raja, khitanan, dan acara-acara lainnya. Namun, tenunan yang terkenal hingga ke negeri tetangga itu kini terancam punah. Sebab, selain bahan baku yang mahal, perajin kain tenun juga makin berkurang. Sudah jarang generasi muda yang memiliki keterampilan untuk membuat kain tenun Sambas, sekarang hanya generasi tualah pengerajin kain Sambas yang masih bertahan.

Tenun Pagatan

Tenun pagatan memiliki motif, warna yang sangat menarik dan berkualitas tinggi. Bahkan, tenun sutera khas Kalimantan Selatan tersebut telah mengalami sentuhan modern dari berbagai desainer atau perancang busana terkenal. Coba lihat hasil sulapan desainer Sofie pada tenun Pagatan di bawah ini:

3. Sulawesi

Sulawesi juga memiliki beragam jenis tenun yang terkenal di kalangan desainer. Sebagai contoh adalah tenun Buton dari Sulawesi Tenggara, tenun Celebes dari Sulawesi Selatan, dan tenun Donggala dari Sulawesi Tengah.

Tenun Buton

Kerajinan tenun dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara biasanya menggambarkan obyek alam yang mereka temukan di sekitarnya. Tenun Buton juga kaya akan warna-warna. Inilah yang menjadi kekhasan kerajinan tenun dari Buton. Corak dan motifnya bermacam-macan. Sebagai contoh adalah motif betano walona koncuapa yang terinspirasi dari abu halus yang melayang-layang hasil pembakaran semak saat membuka ladang; motif colo makbahu atau korek basah, motif delima bongko (delima busuk), motif delima sapuua, dan lain sebagainya. Selain sebagai perekat sosial, tenun Buton juga dianggap mampu menjadi identitas diri. Dengan melihat pakaian yang dikenakan oleh wanita Buton misalnya, kita bisa mengetahui apakah dia telah menikah atau belum. Selain itu, bisa juga sebagai penanda apakah wanita tersebut berasal dari bangsawan atau tidak.

Tenun Donggala

Disebut juga dengan Buya Sabe, biasa digunakan sebagai pakaian pesta untuk orang tua, menjamu tamu dari luar, juga pakaian dalam acara-acara duka. Bahkan, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, telah mengeluarkan aturan bagi PNS untuk berseragam tenun Donggala pada setiap akhir pekan di kantor. Proses pembuatan tenun Donggala, tergantung corak tenun. Di Kabupaten Donggala teknik pembuatan dan corak kainnya ada enam jenis, antara lain, kain palekat garusu, buya bomba, buya sabe, kombinasi bomba dan sube. Dari sekian corak tersebut, buya bomba yang paling sulit, hingga membutuhkan waktu pengerjaan satu hingga dua bulan. Berbeda dengan corak lainnya yang hanya membutuhkan waktu satu hingga dua minggu saja.

 

Nah itu dia ragam tenun nusantara dari pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Besok kami akan membahas ragam tenun nusantara dari pulau Jawa dan Bali.

 

Sumber: Laman Indonesia Berprestasi

 

Mengenal Perbedaan Kain Tenun Dan Kain Batik

Posted on Updated on

Jual Tenun, Grosir Kain Tenun, Kain Tenun Ikat, Kain Tenun Troso, Kain Tenun Bali, Kain Tenun Jepara, Jual Kain Tenun, Kain Tenun Rangrang, Harga Kain Tenun Troso Jepara, Tenun Ikat Troso, Tenun Rangrang, Tenun Ikat, Tenun Jepara, Tenun Troso, Tenun Endek, Tenun Indonesia, Tenun Murah

Bagi masyarakat Indonesia, kain tenun dan kain batik bukanlah sesuatu yang baru lagi. Yap, kedua jenis kain ini adalah warisan leluhur bangsa kita yang patut dilestarikan. Hanya saja, beberapa orang masih keliru dalam membedakan kain batik dan kain tenun lantaran hasil jadi keduanya nyaris sama.
Padahal, ada banyak lho perbedaan yang bisa diambil dari kain-kain ini. Apa saja? Yuk, kita cari tahu bersama!!!!!

Kain Tenun

Hampir seluruh suku di Indonesia mempunyai kain tenun khasnya sendiri. Akan tetapi, penyebutan kain yang dibuat dengan menenun benang-benang ini berbeda satu sama lain. Ada yang menamakannya kain tenun, kain songket, kain ulos, kain ikat, kain troso, dan lain-lain. Perbedaan kain-kain tenun ini terletak pada bahan dasar dan proses finishingnya.

Sesuai namanya, kain tenun dibuat dengan teknik menenun untuk menyatukan benang-benang membentuk kain. Sekilas teknik ini mirip seperti menganyam, hanya saja bahan yang digunakan adalah benang. Pertama-tama, benang dibentangkan secara vertikal dan disusun secara berjejeran di alat tenun. Selanjutnya, benang arah horisontal dimasukkan ke susunan benang vertikal dengan pola tertentu untuk membentuk corak. Kombinasi dari bentangan benang-benang vertikal dan benang-benang horisontal ini yang selanjutnya menjadi kain tenun. Di Indonesia dikenal banyak sekali jenis kain tenun yang antara lain, tenun ikat, tenun troso, tenun jepara, tenun baron dan lainnya.

Mengingat proses pembuatannya yang sangat rumit dan panjang, maka tak heran jika selembar kain tenun ini bisa dibuat dengan jangka waktu yang cukup lama. Rata-rata kain tenun yang dibuat secara manual akan menghabiskan waktu hingga lebih dari sebulan. Pantas saja, kain tenun memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.Tenun

– Kain Batik

Kain batik adalah kain khas Suku Jawa. Kain ini terlihat begitu indah dengan beragam coraknya yang sarat akan makna. Bahkan, kain batik juga telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan untuk budaya lisan dan nonbendawi pada 2 Oktober 2009.

Ada 3 jenis kain batik yang dapat dibedakan menurut cara pembuatannya yaitu kain batik tulis, kain batik cap, dan kain batik jumputan. Kain batik tulis dibuat dengan menuliskan cairan malam menggunakan canting ke selembar kain yang masih berwarna polos. Lain lagi dengan pembuatan kain batik cap yang dilakukan dengan mengecapkan malam dari suatu cetakan motif ke permukaan kain. Sedangkan untuk membuat kain batik jumputan, selembar kain yang masih berkelir putih dijumput/diikat memakai benang dengan pola tertentu, kemudian dicelupkan ke cairan pewarna.

Dari ketika jenis kain batik di atas, kain batik tulis lah yang paling diminati oleh pasaran. Selain karena motif yang terbentuk tampak lebih jelas, kain ini pun mempunyai nilai eksklusif tersendiri dikarenakan proses pembuatannya yang cukup lama. Sebaliknya, kain batik cap terkenal dengan proses pembuatannya yang lebih cepat sehingga banyak produsen yang menerapkan teknik ini.

Perbedaan Kain Tenun dan Kain Batik
Setelah membaca uraian-uraian di atas, maka bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara kain batik dan kain tenun antara lain :
1. Kain batik dibuat dengan melukis kain membentuk motif-motif tertentu, sedangkan kain tenun dibuat dengan menyusun benang untuk membentuk kain dengan motif-motif tertentu.
2. Kain batik adalah kain kepunyaan suku jawa, sementara kain tenun bisa ditemukan di sumatera, kalimantan, dan nusa tenggara.
3. Corak yang terbentuk pada kain batik dan kain tenun sama-sama mengandung nilai-nilai tertentu. Bedanya, kandungan nilai tersebut menggambarkan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat setempat.
4. Proses pembuatan kain batik biasanya lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan kain tenun. Bahkan kain batik cap bisa dibuat dengan waktu yang sangat cepat.
5. Secara garis besar, harga kain tenun relatif lebih tinggi ketimbang harga kain batik. Khusus untuk kain batik tulis harganya setara dengan kain tenun.

Nah itulah perbedaan antara kain tenun dan kain batik. Sekarang, sahabat udah tau kan…………..

Mengenal Proses Pembuatan Kain Tenun Troso, Tenun Ikat, Tenun Rangrang, Tenun Jepara

Posted on Updated on

Mau tau proses pembuatan kain tenun troso, tenun ikat, tenun rangrang, tenun jepara ??? Yuk simak penjelasannya di bawah ini…….

proses pembuatan kain tenun troso, tenun ikat, tenun rangrang, tenun jepara

Apakah Sahabat pernah melihat proses pembuatan kain tenun?? Apakah Sahabat tahu berapa lama proses membuat suatu mahakarya yang disebut KAIN TENUN itu??

Untuk memulai proses pembuatan produk kain tenun ikat baik itu yang bermotif batik, grinsing dan juga misris dibutuhkan kesiapan yang matang. Dalam beberapa proses pembuatan sengaja ditampilkan demi menunjang pengetahuan konsumen ataupun calon konsumen produk kain tenun.

Langkah pertama, pada awal proses produksi kain tenun ikat khas Troso ini biasanya dimulai dari penyusunan benang yang ditata rapi berjajar yang lebarnya sampai 180 cm. Proses demikian dalam bahasa jawa biasa dengan “Ngeteng Plangkan”.

Langkah kedua yaitu ‘nali’ atau ‘Gosok’. Pada proses ini, benang yang sudah ditata rapi sedemikian rupa dengan dikaitkan pada Plangkan (-rangkaian kayu membentuk kotak), maka dilakukanlah proses ‘ Nali’ atau mengikat motif dengan tali rafia. Namun ditahun 2011 ini muncul gagasan ide baru dalam proses ‘nali’ ini, gagasan itu adalah “Gosok kain tenun’. proses gosok kain tenun merupakan proses pembuatan motif kain tenun sebelum dilakukan penenunan. Biasanya para perajin kain tenun ikat di desa Troso menggunakan cairan wenter sebagai bahan warnanya.

Langkah ketiga, yakni proses penataan motif. Setelah dilakukan proses pewarnaan motif pada benang yang akan ditenun, maka proses selanjutnya adalah penataan motif. Hal demikian dilakukan untuk mengurutkan motif agar sesuai alur saat di tenun. Biasanya proses ini dilakukan oleh para ahli penata motif tenun.

Langkah keempat adalah proses penenunan, pada proses inilah bentuk kain tenun dapat dilihat hasilnya. Dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), perajin kain tenun ikat Troso biasanya mampu menghasilkan 10 sampai 15 meter kain tenun perhari.

Itulah mengapa kain tenun disebut suatu MAHAKARYA, karena dalam membuatnya dibutuhkan KETELATENAN yang tinggi agar mampu menghasilkannya. Seharusnya harga suatu MAHAKARYA ini dapat bernilai JUTAAN rupiah, tapi demi bisa menjangkau lebih banyak orang untuk mengenalkan dan menggunakan Kain Tenun Asli Indonesia ini maka harganya dibuat agar lebih terjangkau dengan KUALITAS yang sama BAIKnya karena kami telah berpengalaman selama 30 TAHUN dalam menghasilkan Tenun Troso, Tenun Ikat, Tenun Rangrang, Tenun Jepara ini.